Cara Promosi Bisnis yang Baik

Artikel ini dibuat team Lokadesain untuk anda yang sekarang sudah punya bisnis tapi masih bingung cara promosinya. Jika anda masih belum punya bisnis, dan masih bingung memulainya maka kami sudah menyediakan artikel berikut untuk menjadi salah satu refrensi anda.

[Artikel cara memulai bisnis ##fa-external-link-square##]

Bicara tentang cara promosi, maka hal pertama yang perlu kita tahu adalah apa definisi promosi itu sendiri, kalau dari kamus, promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

Jika mengacu dari definisi promosi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa promosi adalah usaha kita untuk menawarkan produk kepada calon pembeli agar mereka membeli produk kita. Sehingga promosi dikatakan benar standardnya adalah “promosi tersebut dapat membuat konsumen membeli produk kita”, namun menurut kami standart yang ideal tidak hanya sampai membeli produk, melainkan sampai customer menjadi pelanggan kita yang repeat order. Dengan customer yang repeat order maka volume penjualan kita tidak hanya besar sesaat melainkan bisa konsisten, bahkan bisa semakin meningkat tiap harinya.

Maka tujuan pembahasan kita kali ini adalah menemukan jawaban “Bagaimana caranya agar calon konsumen terartik membeli produk kita dan menjadi pelanggan yang repeat order?”

• [message]
• ##check## Bagian 1 : Menarik calon konsumen untuk membeli produk kita.

Logika dasar orang membeli atau mengkonsumsi suatu produk itu pasti karena orang tersebut merasa butuh dan cocok dengan tawaran produknya. Contohnya begini, sifulan membeli bakso di warung “X”, pastinya saat itu sifulan kondisinya butuh makan, dan cocok dengan tawaran bakso warung “X”, cocok disini bisa dalam arti cocok harganya, cocok suasananya, cocok sama slogannya, dll.. Sebagai contoh sifulan disini adalah orang dengan karakter suka bakso pedas, harga yang murah dan tempat gak butuh bagus yang penting bersih, dan warung X mampu menampilkan kesan bakso yang pedas, murah dan bersih.. Sehingga itulah yang menjadi alasan kenapa si fulan memilih makan bakso di warung “X”.

Sehingga poinnya disini adalah kita harus mempromosikan produk kepada orang yang butuh dan cocok dengan karakter produk kita, jika kita mempromosikan produk kepada orang yang tidak tepat maka kita melakukan hal yang sia-sia, seperti kita jual makanan pedas kepada orang yang tidak suka pedas. Hal ini dalam ilmu pemasaran disebut sebagai proses menentukan segmen bidik yang tepat, semakin tepat segmen bidik kita, semakin efektif dan efisien usaha promosi kita. Contoh keduanya begini, jika kita adalah sales mobil mewah seperti Lexus dan Lamborghini kita kan tidak mungkin menjadikan buruh pabrik sebagai segmen bidik kita, jika kita memaksakan mereka menjadi sasaran promosi kita, sebagus apapun cara promosinya tetap peluangnya kecil sekali bagi mereka untuk membeli mobil yang kita tawarkan, tentunya berbeda ceritanya jika kita menjadikan kalangan bos perusahaan sebagai segmen yang kita bidik, peluang kesuksesan kita dalam promosi mobil tersebut akan jauh lebih besar.

Setelah segmen bidik kita jelas maka kita harus berfikir dan menyiapkan materi promosi yang bisa membuat mereka tahu dan percaya bahwa produk kita adalah yang mereka butuhkan. Meteri promosi yang perlu kita siapkan meliputi:

1. Nama produk yang unik, kita harus membuat nama produk yang betul-betul mewakili katagori produk yang kita jual dan memiliki keunikan tersendiri, sehingga dengan nama tersebut orang bisa mudah paham produk model apa yang kita tawarkan. Untuk contoh kasus bakso pedas diatas, nama produk yang memungkinkan adalah "Bakso Pedas Mampus" misalnya atau "Bakso Sambel Gledek" atau nama-nama lainnya yang ada unsur bakso dan unsur pedasnya, 
2. Tampilan produk yang baik, kita harus memiliki sample/foto/video produk yang kita jual dengan tampilan yang menarik dan mampu menampilkan sisi unggulan yang kita inginkan, misalnya untuk kasus bakso pedas diatas, foto produk yang baik adakah foto bakso yang dilumuri sambal segar sehingga para pecinta bakso pedas bisa muncul keinginan untuk mencobanya.
3. Kita harus membuat copywriting (susunan kata-kata) yang berkualitas dalam membangun keinginan customer akan produk kita (kata-kata itu bisa meliputi solusi yang kita tawarkan, keunggulan produk yang kita miliki, promo yang kita adakan, bonus yang kita berikan dan manfaat yang akan diperoleh customer jika menggunakan produk kita) 
4. Testimoni pelanggan, jika sudah ada pelanggan, usahakan kita minta testimoninya, dan jika testimoninya positif kita bisa memajang testimoni tersebut agar calon pelanggan yang baru jadi lebih yakin akan kualitas produk kita
5. Harga, untuk kepentingan promosi, lebih baik kita menyertakan diskon dalam setiap harga yang kita tawarkan, atau bonus untuk setiap pembelian, ini membuat customer jadi lebih termotivasi untuk membeli produk kita

Setelah materi promosi sudah kita siapkan kita bisa mewujudkan materi promosi tersebut lewat berbagai media, mulai dari media komunikasi langsung dengan pengeras suara yang biasa dilakukan penjual obat dipasar malam, atau lewat media cetak berupa brosur, banner, poster,  dan media lainnya  seperti website, video, postingan Instagram/facebook, dll.. Tips nya kalau bisa materi teksnya dibikin padat dan mengena sehingga orang tidak malas mendengar atau membacanya, kedua gunakankanlah model bahasa yang sesuai dengan karakter segmen yang kita bidik, ketiga idealnya materi tersebut kita tampilkan dengan desain grafis yang semenarik mungkin sesuai dengan selera pasar kita, agar mereka lebih tertarik membaca saat pertama kali melihatnya. Maka disini kita perlu memikirkan pembuatan desain materi promosi yang berkualitas yang tidak asal-asalan.. Oleh karenanya lebih baik percayakan saja pada para desainer grafis profesional.

Setalah desain materi promosi kita sudah siap, saatnya kita menentukan spesifik tempat dan waktu yang kita prioritaskan untuk menyampaikan materi promosi tersebut. Agar tidak bingung kita harus mempelajari bagaimana prilaku segmen yang kita bidik, yang paling penting adalah dimana tempat mereka berkumpul, kedua saat kapan mereka banyak berkumpul, tempat disini bisa diartikan sebagai tempat digital, seperti group facebook, instagram, twitter, youtube, ataupun tempat offline seperti lingkungan perumahan, perkantoran, pasar, mall, sekolah, taman, dll. Jika tempat dan waktu promosi kita tepat, maka promosi kita akan menjadi efektif dan efisien, sebaliknya jika tidak tepat maka akan menjadi sia-sia. Contoh misal kita punya produk kue kekinaan, segmen yang kita bidik adalah anak muda usia 18-24 tahun, dengan status ekonomi menengah atas, mungkin dengan segmen bidik itu, tempat promosi yang paling tepat adalah aplikasi instagram kita bisa membagikan desain promo lewat desain feed instagram, karena dari data yang ada, pengguna istagram paling banyak didominasi oleh anak muda seusia tersebut, dan kebanyakan yang ekonominya menengah atas menggunakan media sosial instagram tersebut. Beda cerita jika kita punya rumah makan, yang mana target pasarnya adalah warga perumahan sekitar, bisa jadi instagram tidak bisa spesifik menjangkau target pasar kita tersebut, maka butuh cara lain untuk melakukan promosinya, misal seperti yang dilakukan indomaret yaitu dengan berjalan kaki ke perumahan sekitar dengan membagikan brosur promo di saat sore hari karena pada saat itu warga perumahan banyak yang bersantai dan berkumpul didepan rumah.

Masih bicara soal cara menyebarkan desain promosi, sekarang kita juga bisa menggunakan media pemasaran digital yang berbayar yang bisa dengan mudah kita tentukan target pemirsanya lewat tools yang disediakan dan dalam hal jangkaun pasar bisa jauh lebih luas dari pada cara yang tidak berbayar, jika rekan-rekan punya website atau blog bisa menggunakan google ads, jika rekan-rekan punya fanspage facebook atau akun bisnis instagram juga bisa menggunakan facebook ads dan instagram ads. Untuk detail teknisnya kita akan sampaikan di artikel kami selanjutnya. Selain itu kita juga bisa menggunakan media pasar online (marketplace), seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dll yang segmen pasarnya cenderung heterogen, didalam marketplace tersebut kita bisa memajang gambar promosi produk yang baik, serta menuliskan kata-kata pemasaran yang menarik dibagian keterangannya, namun kalau bisa, selain berjualan di marketplace kita juga punya media pemasaran yang lain, karena kita tidak bisa mengontrol sistem marketplace tersebut, kita tidak bisa memastikan apakah marketplace tersebut akan selalu menguntungkan bisnis kita, atau jangan-jangan nanti ada sistem baru yang malah membuat bisnis kita menurun penjualannya. Sehingga kita harus punya tempat jualan sendiri yang itu bisa kita kontrol sistemnya secara penuh.

Setelah promosi kita berjalan di media-media tersebut, kita harus melakukan evaluasi apakah materi dan tempat promosi yang kita pilih sudah efektif dan efisien menghasilkan peningkatan penjualan yang kita inginkan. Jika masih belum maksimal bisa jadi masalahnya adalah di poin-poin berikut:

1. Kesalahan dalam menentukan segmen bidik
2. Kesalahan dalam membuat materi promosi
3. Kesalahan dalam menentukan tempat promosi
4. Kesalahan dalam menentukan waktu promosi
5. Kesalahan dalam cara penyampaian promosi

Dengan berjalannya waktu, biasanya kita akan semakin mengenal bagaimana cara yang paling baik untuk memasarkan produk kita, sehingga kita jangan sampai menyerah diawal jika belum menemukan hasil promosi yang maksimal. Jika kita sungguh-sungguh dalam proses evaluasi dan penyempurnaan cara promosinya, peluang besar akan banyak pelanggan yang membeli produk atau layanan kita.

• [message]
• ##check## Bagian 2 : Sekarang kita membahas persoalan selanjutnya, “Bagaimana caranya agar konsumen yang membeli produk kita bisa menjadi pelanggan yang repeat order atau pelanggan loyal?”

Sebelumnya kita harus tahu dulu apa itu pelanggan loyal, pelanggan loyal adalah konsumen kita yang selalu repeat order atau melakukan pembelian di lapak kita secara konsisten, bagaimana konsumen bisa menjadi seperti itu? Coba kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita menjadi pelanggan loyal suatu produk? Jika iya apa itu? Mengapa kita kok bisa menjadi pelanggan loyal produk tersebut? Jawabannya pasti karena kita puas dengan kualitas dan layanan produk tersebut, bahkan sangking puasnya bisa jadi kita turut mempromosikan produk tersebut kepada orang disekeliling kita, ini juga yang menjadikan kita memiliki banyak keuntungkan jika mendapatkan pelanggan loyal, karena mereka juga bisa menjadi sales bahkan brand ambassador produk kita atas kemauan mereka sendiri.

Jika inti menjadikan konsumen menjadi pelanggan loyal adalah kepuasan, maka fokus pembicaraan kita sekarang adalah bagaimana membuat konsumen kita puas akan produk dan layanan kita. Pada prinsipnya puas adalah hasil dimana ekspetasi konsumen terhadap produk telah tercapai, bahkan konsumen akan sangat puas jika ternyata produk yang mereka beli memiliki kualitas diatas ekpetasi mereka. Bicara tentang tercapainya ekpetasi maka kita harus melihat dari sudut pandang konsumen, bagaimanakah ekspetasi mereka terhadap produk kita, hal ini bisa dipengaruhi oleh cara kita mencitrakan produk kepada mereka, contohnya kita menjual produk bakso yang kita tampilkan dengan begitu menggoda, mulai dari bentuknya, isinya, kuahnya, testimoni-tistimoni yang kita sampaikan, jargon yang kita angkat (misal jargonnya : bakso super enak), tempatnya kita buat mewah, dll, yang pasti dengan semua pencitraan itu  mereka akan memiliki ekspetasi yang besar “dalam bayangan mereka bakso kita rasanya pasti lezat sekali”, bahkan walau harganya lumayan tinggi sekalipun, bisa jadi mereka tetap membelinya (karena pengaruh eskpetasi yang mereka bayangkan). Jika kita tidak mampu membuat rasa bakso kita benar-benar lezat, jika kita tidak mampu memberikan pelayanan yang berkualitas maka saat itu potensi besar konsumen yang membeli bakso kita akan kecewa, dan potensi besar tidak akan membeli produk bakso kita lagi.

Sehingga kepuasan konsumen menurut kami dipengaruhi oleh:

1. Perbandingan antara eskpetasi konsumen dengan kenyataan produk dan layanan yang mereka terima.
2. Rumusnya = jika nilai ekspetasi lebih besar dari pada nilai kenyataan, maka potensi kekecewaan akan semakin tinggi, sebaliknya jika nilai kenyataan yang diterima lebih besar atau sebanding dengan eskpestasi konsumen maka potensi kepuasan konsumen akan meninggi.

Sehingga kita harus punya parameter khusus untuk menilai apakah produk dan layanan yang kita berikan sebanding dengan ekspetasi yang dimiliki oleh konsumen, kita bisa melakukan riset pengumpulan data tentang kepuasan pelanggan, lewat pengamatan sikap konsumen setelah membeli produk kita, lewat kotak saran, layanan pengaduan, mendata opini yang beredar dikalangan konsumen, dll. Semakin kita peka dengan apa yang dirasakan konsumen, semakin besar potensi kita untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk bisnis kita, yang tentu berbanding lurus dengan meningkatnya kepuasan konsumen itu sendiri. Semakin banyak konsumen kita yang puas, maka semakin banyak pula pelanggan loyal yang kita dapatkan, semakin banyak pelanggan loyal yang kita dapatkan maka sama dengan semakin banyak pula brand ambassador bisnis kita, dengan begitu pemasaran kita akan jauh lebih luas jangkauannya, volume penjualan kita semakin meningkat dan omset bisnis kitapun semakin meroket.

Demikianlah cara promosi bisnis yang bisa kami bagi untuk rekan-rekan sekalian, semoga kita bisa mengambil manfaat dari artikel ini, dan semoga bisnis rekan-rekan menjadi semakin maju dan semakin berkembang.

Artikel ini dibuat oleh team lokadesain.com